Wilma Glodean Rudolph lahir pada 23 Juni 1940, adalah anak ke-21 dari 22 bersaudara yang hidup dalam keluarga yang sangat miskin. Ayahnya adalah kuli angkut di perusahaan kereta api. Pada usia 4 tahun, Wilma mengidap suatu penyakit demam tinggi dan radang paru yang mengakibatkan sakit polio dan lumpuh. Dokter saat itu mengatakan Wilma tidak dapat berjalan dengan normal kembali. Pada saat berumur 9 tahun, Wilma selalu berusaha untuk berjalan dengan normal dan berupaya keras untuk lepas dari tongkat kayu tersebut. Berbagai cara dan latihan dilakukan untuk itu. Dia berlatih melangkah, berjalan dan berlari.
Pada saat Wilma berumur 12 tahun, upaya atas kerja keras itu berhasil. WIlma dapat berjalan normal dan mulai memutuskan untuk menjadi atlet. Usia 13 tahun dia mengikuti pertandingan lari untuk pertama kalinya dan kalah. Dia selalu mengikuti ratusan pertandingan lari, dan ratusan kali itulah dia selalu kalah. Hingga suatu hari dia mengikuti pertandingan dan memenangkanya dan mendapatkan beasiswa. Puncak pencapaiannya adalah Olimpiade 1960 dan WIlma mendapatkan 3 medali emas dilintasan lari 100 meter, 200 meter dan estafet 400 meter. Suatu hal yang sepertinya tidak mungkin namun berhasil dilakukan.
Menyambungkan cerita diatas dengan performa organisasi, point utamanya adalah bagaimana memiliki tekad yang sangat besar untuk mencapai sesuatu. Kita sambungkan dengan cerita yang sedang viral belakangan ini yakni pesulap merah. Marcel sebagai pesulap merah itu meyakini akan adanya sistem kepercayaan (belief system) yang hadir dalam masing-masing manusia. Belief sistem sebagai sistem yangmengatur kerja bawah sadar otak atas apa yang diyakini sebagai kebenaran, sistem ini akan mengatur kerja otak untuk mengubah realita dengan proses otak bawah sadar tersebut.
Belief system diawali oleh pola pikir atau mindset orang yang akan mengarahkan orang pada tindakan atau aksi. Tindakan yang dilakukan berulang-ulang akan menghasilkan kebiasaan, kebiasaan yang dilakukan berulang akan menghasilkan karakter dan karakter yang diubah selama jangka waktu tertentu akan mengubah realita atau menghasilkan sesuatu yang sesuai dengan pola pikir yang dimulai pada awalnya.
Wilma adalah salah satu yang mengubah mindset untuk 'sukses' terbebas dari penyakit polionya, lepas dari tongkat, kemudian ada tindakan yakni latihan yang berulang, latihan itu menjadi kebiasaan, dan lambat laun menjadi karakter yang kokoh. Mindset itu yang akhirnya mengubah realita polio menjadi atlet lari juara olimpiade.
Hal yang sama bisa dilakukan oleh suatu organisasi perusahaan. Dimulai dari team-team kecil yang memiliki pola pikir atau mindset yang sama dalam berjuang dalam kelompok tersebut. Proses bagaimana menyatukan keyakinan dan meyakini yang dimulai dari masing-masing orang yang terlibat untuk memperbaiki sesuatu dan mengejar semangat organisasi yang sama. Bagi team sales, pencapaian omset adalah tujuan, atau akhir dari realita yang ingin diubah. Sementara proses untuk mencapai adalah pola pikir anggota organisasi, sikap yang mengikuti, kebiasaan, karakter organisasi yang bertumbuh hingga tercapainya tujuan tersebut. Pola pikir yang mesti disatukan antara lain:
- Passion akan profesi yang sedang dijalankan dalam hal ini team sales. passion sebagai minat khusus atau kecintaan pada pekerjaan yang tinggi, bahwa pekerjaan ini akan mengantarkan orang-orang dalam organisasi melangkah lebih baik dalam banyak hal. Memperbaiki sikap, perilaku dan berdampak pada peningkatan taraf hidup semua anggota organisasi.
- Teamwork adalah kerja bersama yang dikedepankan dalam team. Kerja bersama memungkinkan semua proses, masalah dan tantangan kedepan menjadi beban bersama, dan tentu keberhasilannya pula akan menjadi keberhasilan bersama.
- Smart adalah bagaimana berpikir dengan cara cerdas. Pelajari berbagai hal lebih banyak melalui buku, berita, pendidikan, lembaga kursus, pertemanan positif dan banyak lainnya. Tingkatkan kemampuan pemahaman, wawasan dan pengalaman untuk membangun cara berpikir yang lebih baik. Ini dapat menjadi dasar untuk menghasilkan pola pikir yang terbaik dalam berbagai keadaan.
- Agresif. Salah satu kebutuhan sales adalah sikap agresif dan aktif untuk mengejar sesuatu, terutama dalam mengupayakan keinginan. Agresif berarti aktif, fokus dan memiliki inisiatif untuk memulai sesuatu lebih awal. Agresif bukan pasif yang cederung menunggu. Jadikan ini sebagai salah satu kualifikasi personal team sales yang harus dikembangkan dalam organisasi.
- Kreatif. Salah satu kualitas team yang baik dengan selalu berpikir kreatif, dalam hal ini selalu terbuka terhadap perubahan. Kreatif berarti selalu mengupayakan langkah-langkah yang lebih baik seperti kreatif dalam mempercepat proses pekerjaan, mengefisienkan suatu pekerjaan, kreatif mengoptimalkan sumber daya dan banyak lainnya. Rangsang anggota team untuk kreatif dan aktif yang berdampak pada performa organisasi yang optimal.
Demikian kiranya beberapa hal yang bisa ditingkatkan dalam organisasi ini agar dapat meningkatkan kualitas anggota team untuk bersama-sama berjalan bergandengan tangan menuju pencapaian target yang terbaik. Istilah "If you want to go fast, go alone and if you want to go far, go together" kembali diingatkan untuk semakin yakin. Bersama pasti lebih baik. Salam sukses dan happy selling.
Weekly Meeting, 23 Agustus 2022 - Tingkatkan Sistem Keyakinan yang Positif