Buat saya maknanya cukup menarik. Kenapa kakek tua ini masih melakukan hal gila tapi tidak celaka-celaka. Hal gila itu kalo dilakukan dengan penuh kesadaran, sesuai kapasitas, dan perhitungan matang menjadi hal yang tidak lagi gila. Tidak asal nekad. Semua diperhitungkan, semua variabel di ukur.
Jaman muda saya seneng kebut pakai motor sampai mentoknya kapasitasnya, RXZ punya temen saya bawa dari Jakarta Bandung hanya 2.35 menit, RX King ciputat-glodok pernah di 37 menit, senggol roda bis di kecepatan 100 kpj pernah. Pakai Ninja 150cc juga saya mentokin hingga 155 kpj dijalan umum. Mobil pun sama, mentok ke kapasitas maksimal. Honda stream di 165 kpj, C250 di 220 kpj. Tapi itu semua tidak asal kenceng, variable yang harus diperhatikan paling awal adalah kesadaran diri, kondisi kendaraan (ban & mesin), kemudian kondisi jalan (eksternal).
Kehidupan profesional/bisnis pun sebenarnya sama. Banyak lagi variabel yang harus diperhitungkan untuk meminimalisir resiko. Jangan takut berlebihan, yang malah tidak akan bergerak. Jika sudah cukup yakin hitung-hitungannya (tentu dengan wawasan luas) ya mulai gas pelan, makin kenceng dan dengan kesadaran penuh, kebut. Jangan lupa rem di gunakan jika ada satu dua halangan. Terus ya kebut lagi.
Tingkatkan terus kapasitas pribadi. Baca buku-buku baru, upgrade skill, ilmu dan pengetahuan. Jangan berhenti. Jangan mau kalah sama kakek di gambar itu, masih melakukan hal gila walau diusia senja. Tapi inget, jangan asal gila, nanti malah gila beneran. Salam.
The Idea is to die young as late as Possible