Nike - Retail, Passion & Management

Siapa yang tidak kenal merek sepatu dengan tagline Just do it? sederhana tapi mengandung makna yang sangat dalam dan begitu melekat di kalangan penggemar olahraga.
February 27, 2022 by
Admin
| No comments yet

Berawal dari toko sport di Universitas Oregon yang bernama "Blue Ribbon Sports" pada tahun 1964 yang didirikan oleh atlit lari Philip Knight dan pelatihnya Bill Bowerman. Philip Knight adalah mahasiswa muda di bidang bisnis yang mengejar impian menghasilkan uang banyak dibanding passion larinya dan memang bukan menjadi andalan tim tersebut. Kreatifitasnya juga yang mengantarkan BRS mengimpor sepatu Onitsuka Tiger (saat ini dikenal Asics) dari Jepang. Tahun 1966, BRS ekspansi dan membukan toko retail pertamanya di Santa Monica, California. Cepatnya penjualan juga mengantarkan BRS kemudian membangun distribusi di East Cost, Massachusetts, pada 1967 hingga pada 1971 hubungan dengan Onitsuka Tiger mencapai puncak berakhirnya.

Pada 1972 adalah pertama kalinya perusahaan berubah dan mulai menggunakan Nike dan memperkenalkan sepatu pertamanya yang dikenal "Moon shoes" dan Nike "Cortez" sebagai lini awal produk popular. Nama Nike sendiAri diambil sebagai dewi kemenangan dalam mitologi Yunani kuno. Nike sendiri memiliki misi sebagai "membawa inspirasi dan inovasi kepada seluruh atlet di dunia"

Sebagai perusahaan yang relatif baru dan pertumbuhan yang cepat, Nike saat ini pantas untuk klaim sebagai pemimpin di industri olahraga dan kebugaran. Merek Nike tumbuh mewakili sikap dan kesempurnaan di dunia olahraga. Kerjasama terbaik yang di lakukan Philip Knight adalah saat penandatanganan kontrak dengan bintang bola basket Michael Jordan sebagai salah satu konsep baru dalam dukungan selebritas olah raga.

Lantas apa pelajaran yang bisa kita tarik dari Nike yang awalnya adalah agen Onitsuka Tiger ini? Apakah informasi penting sepanjang keagenan tersebut yang membuat Nike banyak sekali belajar bagaimana perusahaan yang didirikan oleh Kihachiro Onitsuka tersebut sejak 1949? Pelajaran mengenai produk atau distribusi Tiger yang bahkan pada tahun 1955 sudah memiliki 500 jaringan toko sepatu di seluruh Jepang ini.

Passion founder dan co-founder itu yang mengantarkan transformasi penting dari retailer menjadi pemilik produk yang kemudian mendunia dalam waktu singkat. Passion itu mengantarkan pada kebutuhan dari target market yang lebih dekat, dimana dalam management moderen needs itu yang mengantarkan pada suatu produk hebat pemberi solusi dari target market. Retail menjadi jembatan penting akan produk yang diinginkan oleh market. Passion itu juga mengantarkan pada inovasi dari perusahaandengan menghadirkan berbagai sub merek yang beragam dengan Nike Jordan, Nike Golf, Nike Running, Nike Football dan Nike Woman. Passion itu juga yang mengantarkan Phil Knight memimpin Nike selama 30 tahun hingga 2004 dengan inovasi-inovasi khas Nike.

Management modern berjasa mengantarkan Nike melakukan Initial public ofering (IPO) pada Desember 1980 saat perusahaan relatif masih kecil. Nike menjadi perusahaan dengan pertumbuhan sangat cepat terlebih pada masa awal 1982-1983 dengan pertumbuhan mencapai 73%. Pertumbuhan melambat pada pertengahan 1985 namun perusahaan dengan logo yang di desain oleh designer mudah bernama Carolyn Davidson seharga 25 dolar ini terus berevolusi dengan baik hingga saat ini.

Pelajaran penting bagi kita dari tiga kata kunci, retailer, passion dan management. Bagaimana retailer yang bertransformasi menjadi memiliki produk, atas passion dan dalam pengelolaan modern dapat mengantarkan pada perusahaan kelas dunia dengan pertumbuhan yang baik dan bertahan lama walau dalam kompetisi operlengkapan olahraga yang ketat. Salam.

Admin February 27, 2022
Share this post
Archive
Sign in to leave a comment