Semua orang pasti pernah mengalami kegagalan. Kegagalan adalah kekurangan kita yang tidak dapat memenuhi suatu standar tertentu dalam penilaian umum, maupun standar pencapaian yang kita tentukan sendiri dalam kehidupan. Baik itu kegagalan dalam mencapai nilai tertentu di sekolah, masuk jurusan yang diinginkan saat kuliah, gagal berbisnis, gagal dalam hubungan, gagal berumah tangga, gagal mendidik anak dan banyak sekali kegagalan dalam hidup lainnya.
Kegagalan itu sering kali meninggalkan jejak negatif dalam diri kita, jejak di bawah sadar yang membuat kita selalu ingat akan kegagalan tersebut. Terlebih sekali kegagalan yang sama dan berulang lebih dari dua kali. Kegagalan ini tidak jarang menimbulkan luka batin, seperti kulit yang tergores. Makin kegagalan itu berulang, goresan luka itu semakin dalam. Semakin dalam proses kegagalan, reaksi alam bawah sadar akan memproteksi kita untuk menghindari dan menolak untuk melakukan hal yang sama.
Kegagalan dalam membina hubungan bisa dikatakan adalah yang kegagalan yang paling umun dan seringkali terjadi. Hubungan antara dua orang, dengan motivasi keduanya yang seringkali tidak sejalan. Perempuan berharap dalam hubungan jangka panjang, sehingga segenap usaha dan upaya dilakukan untuk membahagiakan pasangannya, sedangkan sebaliknya, pihak laki masih dalam penjajakan dan cenderung bermain dalam hubungan. Bukan tidak mungkin justru memanfaatkan situasi tersebut dengan mempermainkan. Kandas hubungan itu dalam beberapa waktu. Suami istri dalam ikatan perkawinan pun tidak jarang kandas sepanjang perjalanan karena tujuan hidup yang tidak lagi sejalan.
Perjalanan bisnis tidak jauh berbeda, beberapa gagal dalam membina relasi dengan rekan bisnisnya dan berakhir pisah kongsi. Atau gagal dalam mempertahankan bisnis karena pondasi yang tidak kuat dan terkena pandemi covid-19 atau banyak proses kegagalan lain yang berdampak pada tidak dapat berlanjutnya suatu bisnis. Kompleksitas bisnis sangat perlu dipantau dalam banyak hal, menuntut banyak parameter untuk diperhatikan seksama, dikelola konsisten dan dikembangkan. Tingkat keberhasilannya bergantung sebagaimana pengusaha atau antar pemilik bersinergi untuk bersama memantau jalannya bisnis tersebut.
Kali ini kita tidak membahas proses gagalnya lebih dalam. Kita bahas kegagalan dalam perspektif yang lebih positif. Kok bisa gagal itu positif?
Gagal itu adalah proses melaksanakan, proses mencoba. Patut di apresiasikan proses mencoba tersebut, tanpa melihat hasil. Proses adalah suatu hal yang sangat baik bahwa seseorang sudah melakukan sesuatu hal. Gagal akan proses tersebut adalah hasi akhir bahwa sesuatu yang kita upayakan tidak sesuai dengan harapan. Kenapa gagal? adalah pertanyaan berikutnya. Kenapa harapan kita tidak sesuai dengan hasil, kenapa sesuatu tidak berjalan?
Introspeksi, refleksi diperlukan untuk menggali akar masalah. Ini adalah hal positif kedua, setelah mencoba. Cari penyebab atas proses yang tidak berjalan tersebut. Pemahaman mendalam, pengetahuan, wawasan sangat diperlukan. Pelajari seksama dengan teliti, amati orang lain, baca buku dan referensi untuk menemukan jawaban itu. Pasti banyak hal baru yang tertinggal atau lupa dijalankan sepanjang proses selama ini yang menyebabkan kandasnya upaya tersebut.
Proses positif ketiga adalah berani mencoba kembali. Beberapa kegagalan meninggalkan luka untuk kita pelajari, bukan untuk di ingat-ingat dan menghindarinya. Jangan baperan dengan kegagalan, anggap saja ujian untuk menata diri. Coba kembali, dengan pemahaman yang lebih matang, petakan parameter-parameter penunjangnya sebagai hasil refleksi yang membuahkan pengetahuan baru. Jadikan amunisi untuk memulai hal yang baru.
Kapan memulai? Tidak ada yang lebih indah adalah saat ini. Saat ini proses refleksi, atau saat ini adalah proses pembenahan diri, atau menambah pengetahuan baru. Saat ini adalah waktu terbaik yang kita miliki untuk memperbaiki kekurangan kita, perbaiki hubungan dengan sahabat, kenalan dengan orang-orang baru, perbaiki hubungan dengan pasangan hidup, sapa rekan kerja, memulai bisnis baru, membuat cv baru, memperbaiki penampilan, melatih komunikasi dan banyak hal terbaik lainnya. Sekarang saatnya.
Salam sukses beberapa tahun mendatang.
Saat ini adalah Waktu Terbaik untuk Memulai Apapun